1).kurangnya pendidikan agamanya
2).merasa paling hebat diantara temannya
3).kurangnya perhatian dari orang tuanya
4).ingin dihormati dan di hargai
5).balas dendam
6).saling mengejek satu sama lain
7).akibat kesalah pahaman
8).tidak terima temennya dipukuli
Tawuran antar pelajar selalu menjadi agenda perbincangan setiap
tahunnya, masalah ini bukan perkara baru, dan jangan dianggap perkara
yang remeh. Padahal kalau kita kaji masalah tawuran antar pelajar akan
membawa dampak panjang, bukan hanya bagi pelajar yang terlibat, namun
juga untuk keluarga, sekolah serta lingkungan masyarakat di sekitarnya.
Tawuran antara pelajar saat ini sudah menjadi masalah yang sangat
mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya. Saat ini,
tawuran antar pelajar sekolah tidak hanya terjadi di lingkungan atau
sekitar sekolah saja, namun terjadi di jalan-jalan umum, tak jarang
terjadi pengrusakan fasilitas publik. Penyimpangan pelajar ini
menyebabkan pihak sekolah, guru dan masyarakat yang melihat pasti dibuat
bingung dan takut bagaimana untuk mererainya, sampai akhirnya
melibatkan pihak kepolisian.
Hal ini tampak beralasan karena senjata yang biasa dibawa oleh
pelajar-pelajar yang dipakai pada saat tawuran bukan senjata biasa.
Bukan lagi mengandalkan keterampilan tangan, tinju satu lawan satu.
Sekarang, tawuran sudah menggunakan alat bantu, seperti benda yang ada
di sekeliling (batu dan kayu) mereka juga memakai senjata tajam layaknya
film action di layar lebar dengan senjata yang bisa merenggut nyawa
seseorang. Contohnya, samurai, besi bergerigi yang sengaja dipasang di
sabuk, pisau, besi.
Penyimpangan seperti tawuran antar pelajar, menjadi kerusuhan yang
dapat menghilangkan nyawa seseorang tidak bisa disebut sebagai kenakalan
remaja, namun sudah menjadi tindakan kriminal. Yang menjadi pertanyaan,
adalah bagaimana bisa seorang pelajar tega melakukan tindakan yang
ekstrem sampai menyebabkan hilangnya nyawa pelajar lain hanya karena
masalah-masalah kecil?
Tawuran
antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini
biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok
yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu.
Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok
anak-anak kantin, pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan
Gank. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua
kelompok beda sekolah.
Contoh kasus dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa contoh di antaranya, yaitu:
Tawuran
antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan,
yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.
Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.
Jiwa
premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.Untuk mengkaji lebih jauh
permasalahan tawuran antar pelajar, kita bisa mengkaji terlebih dahulu
mengenai penyebab tawuran antar pelajar dari tiga poin diatas.
Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan yang Berlebihan
Rasa
setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan rasa solidartas adalah
hal yang lumrah atau biasa kita temukan dalam kehidupan, misalkan dalam
persahabatan rasa setiakawan akan menjadi alasan mengapa persahabatan
bisa menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika ditempatkan dalam porsi
yang pas dan seimbang.
Namun,
rasa setia kawan yang berlebihan akan menyebabkan hal yang buruk, salah
satunya adalah mengakibatkan tawuran antar pelajar. Mungkin dari kita
pernah mendengar tawuran antar pelajar yang dipicu karena ketersingguhan
seorang siswa yang tersenggol oleh pelajar sekolah lain saat berpapasan
di terminal, atau masalah kompleks lainnya. Misalkan, permasalahan
pribadi, rebutan perempuan, dipalak dan lain sebagainya.
Pemahaman
arti sebuah persahabatan memang perlu dipahami oleh masing-masing
individu pelajar itu sendiri. Tawuran antar pelajar yang diakibatkan
karena rasa setiakawan harus segera dihentikan, karena hal ini akan
memicu kawan-kawan yang lain untuk mendapatkan hak atau perlakuan yang
sama pada waktu mengalami masalah.
Ini
dapat menjadikan pelajar malas dalam menyelesaikan masalah dirinya
sendiri, tanpa mau menyelesaikannya sendiri dan cenderung tidak berani
bertanggung jawab. Menjadi ketergantungan dan akan menimbulkan dampak
yang negatif bagi perkawanan itu sendiri.
Tawuran
antar pelajar akibat sejarah permusuhan dengan sekolah lainKadang
permasalahan tawuran antar pelajar dipicu pula dengan adanya sejarah
permusuhan yang sudah ada dari generasi sebelumnya dengan sekolah lain,
beredarnya cerita-cerita yang menyesatkan, bahkan memunculkan mitos
berlebihan membuat generasi berikutnya, terpicu melakukan hal yang
sama.
Contohnya,
sebut saja sekolah A dengan sekolah B adalah musuh abadi, dimana
masing-masing sekolah akan melakukan hal yang antipati terhadap sekolah
lain. Biasanya, akan ada pelajar yang menjadi perbincangan, semacam
tokoh bagi sekolahnya, karena kehebatannya pada waktu berkelahi.
Dalam
permasalahan tawuran antar pelajar yang dipicu karena permasalahan ini,
perlu adanya pendekatan khusus, yang memasukkan program kerja sama
dengan sekolah tersebut. Peranan sekolah dan guru memegang peranan
penting.
Ironisnya,
sebuah pertandingan persahabatan. Misalnya, olahraga. Kadang memicu
sebuah permusuhan dan perkelahian. Hal ini akhirnya menuntut kecerdasan
dan ketelitian pihak penyelenggara dalam mengemas sebuah acara.
Tawuran Antar Pelajar Akibat Jiwa Premanisme
Premanisme
bukan istilah yang asing lagi. Premanisme yang berasal dari kata
“preman” adalah sebutan orang yang cenderung memakai kekerasan fisik
dalam menyelesaikan permasalahannya. Kemenangan di ukur karena kekuatan
fisiknya bukan intelektualitas. Premanisme bertolak belakang dengan jiwa
seorang pelajar, yang dituntut kecerdasan berpikir, kecerdasan
mengelola emosi, dll.
Jiwa
premanisme dalam jiwa pelajar dapat dihilangkan karena dia tidak
semerta merta muncul begitu saja, ia disebabkan oleh sesuatu hal. Oleh
karenanya, kita perlu mengetahui faktor penyebab sikap premanisme dalam
diri pelajar. Faktor di luar diri pelajar adalah faktor yang kental
dapat mempengaruhi ke dalam. Beberapa contohnya adalah:
Tayangan-tayangan
di televisi, baik film ataupun liputan berita yang menceritakan atau
sengaja mengekspose tema-tema kekerasan dapat mempengaruhi psikis
remaja.
Kekerasan
yang terjadi di rumah. Kekerasan yang dimaksud bukan hanya individu
pelajar saja yang menjadi korban kekerasan namun kekerasan yang terjadi
pada satu anggota keluarganya, dapat mempengaruhi psikis individu. Hal
ini yang akan menyebabkan trauma atau kekerasan beruntun yang
diakibatkan karena menganggap kekerasan adalah hal yang wajar.
Acara
awal tahun, orientasi sekolah adalah acara di mana pelajar baru
diwajibkan mengikuti kegiatan ini. Kegiatan yang pada dasarnya adalah
untuk memahami dan mengenali sekolah, kegiatan serta untuk lebih kenal
kawan-kawannya malah cenderung disalah gunakan oleh senior untuk ajang
balas dendam dari apa yang pernah ia terima pada waktu yang sama menjadi
junior, pola-pola yang dipakai cenderung dengan pola militer. Hal
inilah yang menyebabkan kekerasan dalam dunia pendidikan. Pola yang
menjadi semacam suntikan yang terus diturunkan oleh setiap generasi.
Agar terhindar dari pola yang berlebihan, diperlukan adanya pengawasan
dari pihak sekolah dan turunnya langsung pengajar dalam kegiatan ini.
Kedisiplinan berbeda dengan kekerasan, hal ini seharusnya menjadi
tantangan setiap panitia kegiatan dalam mengemas ide, gagasan acara pada
waktu perkenalan sekolah, menjadi sesuatu yang inofatif, kreatif
sehingga diharapkan lambat laun sikap premanisme akibat perpeloncoan
akan menjadi cara kuno dan tidak menarik lagi.
Dari
ketiga faktor penyebab tersebut, kita bisa mendapatkan bayangan atau
solusi yang terbaik seperti apa dan bagaimana melakukan proses
penyelesaiannya. Walaupun permasalahan tawuran antar pelajar memang
bukan hal sepele yang bisa langsung diselesaikan, namun diperlukan
adanya proses berkelanjutan, kesadaran dan kerja sama dengan semua
pihak, bukan hanya sekolah, orangtua, masyarakat dan penegak hukum, tapi
juga kesadaran pemahaman pelajar sebagai seorang individu, sebagai
generasi muda yang penuh dengan tanggung jawab.
Ada
beberapa hal yang perlu digarisbawahi dari paparan di atas, yaitu:
“Pemahaman” bagaimana seorang pelajar disaat sedang mengalami pencarian
identitas, cenderung sangat mudah labil. Dan kelabilan inilah yang
ahirnya tawuran antar pelajar terjadi.Ada beberapa cara yang efektif
untuk mencegah sebelum tawuran antar pelajar terjadi, misalkan dengan:
Membuat dan memfasilitasi ruang-ruang kegiatan yang positif.
Memberikan
kebebasan berpendapat dan berekspresi dan tetap adanya kontrol dari
pihak-pihak yang berkaitan khususnya orang-orang terdekat, mencoba lebih
terbuka dan mengenali serta memberikan solusi yang positif ketika
remaja sedang mengalami emosi.
Sikap
optimis dan kepercayaan terhadap pelajar perlu ditumbuhkan kembali,
sehingga suatu saat kita tidak akan mendengar lagi berita atau kabar
mengenai kejadian tawuran antar pelajar di negeri kita ini, yang ada
kita bangsa Indonesia dipenuhi kabar berita tentang pelajar-pelajar yang
produktif, kritis, mampu menjadi juara dalam berbagai bidang, baik
berupa kompetisi pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
artikel yang bagus gan, sangat bermanfaat...
BalasHapusChatbot
Web Developer